Search me'

Sunday, October 28, 2012

ORGANOPHOSPAT POISONING MANAGEMENT

ORGANOPHOSPAT POISONING MANAGEMENT



Terapi suportif umum :
         
   Pengelolaan suportif pada keracunan organophospat mengacu pada pengelolaan prinsip dasar dari keracunan akut pada umumnya. Pengelolaan cepat dari jalan napas, pernafasan dan sirkulasi paling esensial. Pasien yang komatose atau muntah harus tetap dijaga posisi lateral, terutama posisi head down dengan leher ekstensi untuk mengurangi resiko dari aspirasi. Patensi jalan nafas harus selalu diamankan dengan posisi yang  benar, memasang guedel’s, suction secara berkala. Oksigen pada kondisi ini diperlukan pada kebanyakan pasien, disertakan pemantauan saturasi oksigen arteri.
            Kulit ataupun pakaian dari pasien harus dilepas atupun dibersihkan dengan sabun dan air untuk menghindari penyerapan racun kedalam kulit.
  Lavase lambung diharapkan dapat mengurangi proses absorbsi dari racun yang telah masuk dan harus dipertimbangkan pada pasien yang baru menelan racun dalam waktu 1 -2 jam. Resiko lavase lambung dapat terjadi berupa aspirasi, hipoksia, dan spasme laryngeal. Perangsangan muntah oleh air sabun dan  sirup ipepac diyakini memberi lebih banyak masalah disbanding keuntungannya, Karena kebanyakan Organophospat dilarutkan dalam petroleum distilat dan dapat menyebabkan severe pneumonitis dan ARDS ketika teraspirasi. Penggunaan cairan-cairan rumatan seperti air susu dapat membantu mengencerkan dari racun, tetapi dapat juga meningkatkan waktu pengosongan lambung dan  mendorong racun cepat ke usus kecil, diserap cepat, sehingga mempercepat perkembangan racun dalam darah. Berkebalikan dengan pemberian larutan lipid-rich (telur mentah) dosis kecil, dapat memperlambat pengosongan lambung dan dapat menunda onset dari keracunan dan gagal nafas. Cathartic (obat pencahar) mungkin dapat memperburuk organophospat-induced diare yang akan memicu dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit, oleh karena itu penggunaan tidak dianjurkan pada praktek umum.
            Activated charcoal (karbon aktif) dapat membantu mengurangi jumlah racun dengan mengabsorbsinya. Dan terbukti efektif pada percobaan keracunan organophospat pada eksperimen binatang, walaupun efikasinya masih belum terbukti jelas pada manusia. Dosis tunggal ataupun multiple dari karbon aktif sering digunakan pada praktek sehari-hari. 





Terapi Antidote Spesifik

Atropine :
            Atropine telah ditetapkan sebagai dasar manajemen keracunan organophospat dan diduga akan tetap begitu untuk waktu yang akan datang. Atropine bekerja secara kompetitif pada reseptor muskarinik sentral maupun perifer dan melawan efek berlebihan dari parasimpatis. Keterlambatan atau tidak cukupnya atropine dapat mengakibatkan kematian dari efek depresi system pernafasan sentral, bronkhospasme, sekresi bronchus yang betrlebihan, bradikardia berat dan hipotensi.
            Penggunaan dari Atropin :
Ø  Dapat dimulai dengan bolus dari 3-5 ampules Atropin (1amp=0,5mg).
Ø  Kemudian dosis ditingkatkan/double setiap 5menit sampai efek atropinisasi dicapai.
Ø  Jika target atropine tercapai, kita gunakan drip IV dengan dosis 20% dari dosis inisial perjam sampai 48jam pertama dan secara pelan-pelan diturunkan sampai 5-10hari.


Target end-point dari terapi Atropin
Ø  Heart Rate > 80/min.
Ø  Pupil yang berdilatasi.
Ø  Dry aksillae.
Ø  Tekanan Darah Sistolik > 80/min.
Ø  Clear chest dengan tidak adanya suara wheezing.


Tanda-tanda kelebihan Atropinisasi
Ø  Agitasi.
Ø  Bingung (confusion).
Ø  Hipertermia.
Ø  Takikardia parah.



Oximes :
            Mekanisme kerja oxime dengan cara mereaktivasi acetylcholinesterase yang telah berikatan dengan molekul Organophospat. Pralidoxime adalah jenis oxime yang paling sering digunakan diseluruh dunia saat ini.
Dosis regimen yang bervariasi sekarang telah disarankan untuk pengobatan oxime secara intermiten melanjutkan infuse pada loading dose. Walaupun belum ada ketetapan yang jelas mengenai dosis dan durasi dari terapi oxime, namun baru-baru ini WHO merekomendasikan dosis Pralidoxime sebesar 30mg/kg bolus IV diikuti dengan infuse secara kontinu 8mg/kg/jam sampai perbaikan klinis tampak.

:) semoga bisa membantu..
 NB :
INGAT JANGAN LUPAKAN KEMUNGKINAN PENDARAHAN SALURAN BAGIAN ATAS!!!



No comments:

Post a Comment